REFLEKSI MENGENAI NILAI DAN PERAN DIRI
oleh:
Tri Adi Susanto
Selasa, 30
Mei 2023
A. Peristiwa Positif dan Negatif
1. Persitiwa Positif :
Saat
itu saya masih SMP yang duduk di bangku kelas 2. Saya merupakan siswa yang memiliki
prestasi yang baik. Saya adalah seorang murid yang dibanggakan guru Bahasa
Inggris, Biologi, Fisika, IPS dan PKN. Saat SMP, saya selalu menduduki
peringkat 1 di kelas dan pernah juga peringkat 1 paralel. Saat kelas 2 saya
dipercaya para guru untuk mewakili lomba siswa berprestasi dan mendapatkan
juara 2 se-wilayah kabupaten. Saya sangat senang mendapatkan piala, pengharhaan
dan beasiswa dari sekolah. Saat mendapatkan prestasi yang membanggakan tersebut
usia saya 13 tahun.
2. Peristiwa Negatif
Saat
saya berusia 17 tahun dan masih duduk dibangku kelas 2 SMK ada peristiwa yang
sangat membuat saya kecewa, jengkel dan tidak mengenakkan bagi saya. Saat itu
saya tinggal jauh dari orang tua karena harus sekolah di kota. Saya hidup dengan
teman-teman yang juga dari luar kota di kos-kosan yang hidup harus serba ngirit
dan harus mampu mengurus keperluan sendiri termasuk membagi waktu yang baik.
Saat
kelas 2 saya dipanggil guru karena ada tugas yang belum saya selesaikan. Saya
tidak dapat menerima rapor jika tidak menyelesaikan tugas tesebut. Tugas
tersebut lumayan sangat banyak, di mana saya harus menyelesaikan tugas membuat
laporan praktik sebanyak 7 laporan, yaitu akumulasi 1 semester. Saya sangat
kaget karena dipanggil ke kantor guru dan diminta menyelesaikan oleh guru
mengampu mata pelajaran tersebut.
Saya
menjelaskan kepada guru tersebut bahwa sudah mengumpulkan, bahkan sudah diberi
nilai, namun guru tidak percaya sebelum menunjukkan bukti kepada beliau.
Akhirnya saya ambil di tempat kos dan bersyukur laporan tersebut masih ada dan
berisi 7 laporan praktik. Guru tersebut mungkin merasa bersalah karena ternyata
yang belum mengumpulkan adalah presensi di bawah saya.
Akhirnya
saat saya menerima rapor sangat kecewa karena nilai sudah jadi dengan nilai
yang rendah karena dianggap tidak mengumpulkan tugas yang sebenarnya adalah
teman saya sekolah. Dengan perasaan kecewa namun nasi sudah menjadi bubur
bagaimana lagi. Namun untungya orang tua saya mengerti dan mau memahami bahwa
itu bukan kesalahan saya.
B. Siapa lagi yang
terlibat
1.
Peristiwa Positif : para guru, teman-teman satu sekolah, dan tentunya orang tua.
2.
Persitiwa Negatif : guru, dan teman sekolah.
C. Dampak emosi
1.
Peristiwa Positif : senang dan bahagia,
bangga, percaya diri, merasa dihargai.
2.
Perisitiwa Negatif : kecewa/jengkel, menerima, sabar.
D. Mengapa momen yang
terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi
diri saya di masa sekarang?
Momen
atau peristiwa tersebut sangat berkesan dan membekas bagi saya. Dari peristiwa
positif memacu saya untuk tetap optimis dan percaya diri bahwa dengan belajar
dengan sungguh-sungguh maka akan dapat mencapai cita-cita atau harapan. Kesan
yang positif sangat bermakna buat saya karena pada usia tersebut saya masih memiliki
memori optimal sehingga peristiwa atau kejadian itu sangat melekat di benak
saya.
E. Pelajaran hidup apa
yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran
saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Menjadi
seorang guru tentu memiliki peran yang sangat penting bagi tumbuhkembangnya
muris. Demikian saya juga ingin memberikan memori yang positif untuk membuat
siswa bahagia sehingga pengetahuan, pembelajaran dan pengalaman yang diperoleh
murid tidak mudah dilupakan. Pengalaman yang positif akan saya bagikan kepada
mereka supaya memberikan motivasi dan dorongan terhadap berbagai keinginan atau
cita-cita mereka agar terwujud di kemudian hari kelak.
F. Bagaimana saya
menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2
kalimat menggunakan kata-kata: “guru”, “murid”, “belajar”, “makna”, “peran”?
“Seorang
guru mempunyai berbagai peran penting dalam tumbuh kembang para murid dan dapat
memberi makna yang positif bagi proses belajar di sekolah.”
TUGAS 2 Nilai dan peran guru penggerak menurut saya
Menurut
saya sebagai guru penggerak memiliki nilai begitu penting. Seorang guru
penggerak harus selalu mengutamakan murid dan memberikan tuntunan yang baik
bagi mereka. Guru penggerak juga harus dapat mewujudkan karakter mandiri bagi
dirinya sendiri maupun orang lain. Guru penggerak juga harus mampu mengkreasi
berbagai inovasi-inovasi baru dalam bidang pendidikan agar pendidikan yang
sudah berjalan senantiasa memberikan corak baru yang membangun buat siapapun yang
terlibat terutama untuk siswa. Guru penggerak sebaiknya juga mau melakukan
refleksi atas kerja yang sudah dilakukan agar mendapat kritik, saran dan masukan
sebagai balikan demi perbaikan. Guru penggerak diharapkan juga mampu
berkolaborasi dengan guru-guru dan para pemerhati pendidikan, baik akademisi
dan praktisi serta berbagai pihak agar dunia pendidikan semakin melangkah lebih
maju dan mengadopsi berbagai ide/gagasan untuk mempercepat transpormasi
penddidikan.
Selain
memiliki nilai, seorang guru penggeran memiliki beberapa peran yang positif. Menurut
saya peran guru penggerak salah satunya merupakan agen yang membawa perubahan ke
arah yang lebih baik dalam dunia pendidikan. Ia adalah seorang pelatih bagi
sesama rekan guru, pemimpin pembelajaran, dan mendorong terjadinya kolaborasi
antarrekan guru dan guru dengan para siswa.
0 comments:
Posting Komentar