Just another free Blogger theme

"Ajar ilmu saking kamardikaning ati" di BLOGNYA Mas Tri Adi Susanto CGP 08

KEGIATAN PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

  • Lokakarya
  • Pendampingan Individu

Selasa, 26 September 2023

 

2.3.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 2.3 - Sesi Latihan

Senin, 28 Agustus 2023

Durasi:  4 JP
Moda: Kerja kelompok (sesi latihan)

Tujuan Pembelajaran KhususCGP dapat membentuk komunitas praktisi dengan sesama CGP untuk berlatih melakukan praktik percakapan coaching dengan alur TIRTA.

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, 

Anda tentunya sudah memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan, komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar coaching, Percakapan coaching dengan alur TIRTA dan supervisi akademik yang menggunakan paradigma berpikir coaching baik melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk  komunitas praktisi secara daring.

Pada sesi latihan ini, Anda akan bekerjasama dengan satu CGP lainnya untuk berlatih percakapan coaching dengan alur TIRTA dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Secara bergantian, sepasang CGP akan berlatih percakapan coaching dengan model TIRTA baik sebagai coach maupun sebagai coachee. Pada sesi 1, CGP X akan menjadi coach bagi CGP Y. Berikutnya, CGP Y akan menjadi coach bagi CGP X.
  2. Topik atau hal yang akan dijadikan bahan percakapan coaching bisa merupakan situasi sehari-hari baik sebagai seorang guru maupun pribadi. Bahkan, bisa merupakan topik yang sangat sederhana.
  3. Pastikan langkah-langkah dalam percakapan coaching alur TIRTA dalam berlatih percakapan coaching dipraktikkan dengan baik
  4. Setelah bergantian berlatih mempraktikkan percakapan coaching, setiap CGP akan memberikan refleksinya masing-masing dengan format refleksi yang disediakan.

     

Ruang Kolaborasi Modul 2.3 (Coaching Untuk Supervisi Akademik)
Sesi 1 (Latihan Coaching) Senin, 28 Agustus 2023
Kelas A : Pukul 12.00 - 15.00
Kelas B : Pukul 15.30 - 18.30



Untuk Latihan coaching dalam kelompok klik link breakout room sesuai kelompok yang telah dibuat oleh fasilitator.

PEMBUKA

Coachee              :  “Assalamualaikum Bu Tri Wahyu Ningsih”

Coach                   : “Wa’alaikum salam Pak Adi.

Coachee              :  “Bagaimana kabarnya hari ini? Sehat?

Coach                   : “Alhamdulillah sehat. Oh ya Pak Adi, saya perhatikan beberapa hari belakangan ini Pak Adi sering terlihat melamun dan murung Pak. Ada apa dengan Pak Adi?

Coachee              : “Iya Bu, saya punya masalah yang mengganggu pikiran saya seminggu terakhir ini.”

Coach                   :  “Oh. Seperti itu ya Pak? Apakah Pak Adi bersedia menceritakan masalah yang dialami kepada saya?

Coachee              :  “Wah. Iya Bu, saya memang butuh teman bercerita saat ini dan mungkin Bu Tri Wahyu Ningsih bisa membantu saya menyelesaikan masalah yang saya hadapi.”

Coach                   :  “Dengan senang hati Pak Adi! Mari kita ngobrol di saung depan ruang guru sana. Sambil ngadem kita bisa ngobrol dan mencari solusi terbaik dari masalah yang Pak Adi hadapi”

 

Setelah duduk di saung depan ruang guru:

TUJUAN UMUM

Coach                   : “Nah sekarang, apa yang bisa saya bantu dan apa yang ingin Pak Adi hasilkan dari obrolan kita siang ini?”

Coachee              :  “Saya ingin mendapatkan solusi dari permasalahan yang saya alami Bu. Sampai saat ini saya masih bingung harus bertindak seperti apa.”

Coach                   :  “Baik, sekarang coba Pak Adi ceritakan apa yang menjadi sumber kegelisahan Bapak seminggu terakhir ini?”

Coachee              :  “Begini Bu. Saya merasa malu sekaligus merasa bersalah atas laporan yang disampaikan Pengawas kepada Ibu Kepala Sekolah.”

 

IDENTIFIKASI

Coach                   :  “Apa yang menyebabkan Pak Adi malu dan merasa bersalah dari laporan tersebut?

Coachee              :  “Jadi begini Bu Tri Wahyu Ningsih. Akhir minggu kemarin, saya dipanggil Ibu Kepala Sekolah untuk menghadap dan beliau menyampaikan bahwa Pengawas yang melakukan supervisi pada hari Kamis lalu merasa keberatan karena saya tidak menggunakan buku teks ketika mengajar.”

Coach                   : “Lalu, adakah hal lain yang disampaikan Ibu Kepala Sekolah?”

Coachee              :  “Ada Bu. Bapak Pengawas merasa tersinggung dengan jawaban saya ketika beliau mengingatkan terkait penggunaan buku teks dalam pembelajaran.”

Coach                   :  “Ketika ditegur, Pak Adi berkata bagaimana?”

Coachee              :  “Saya hanya berkata, walaupun tidak menggunakan buku teks, saya tetap mengacu pada kurikulum dengan menggunakan materi dari sumber-sumber lain.”

Coach                   : “Oh, begitu. Kalau boleh, coba Pak Adi jelaskan bagaimana pelaksanaan pembelajaran di kelas Pak Adi.”

Coachee              :  “Baik Bu. Jujur, saya memang jarang menggunakan buku teks karena jumlahnya tidak mencukupi jika dibagikan ke semua siswa. Saya lebih sering menggunakan modul ajar, rangkuman materi yang saya buat dalam bentuk powerpoint, dan juga LKPD untuk mendukung proses pembelajaran. Saya merasa lebih nyaman juga untuk menggunakan itu semua dibandingkan buku teks karena saya sudah mendesain pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar siswa di kelas saya.”

 

Coach                   :  “Lalu, bersumber dari manakah modul ajar, rangkuman, dan juga LKPD yang Pak Adi buat?”

Coachee              :  “Saya memadukan antara buku teks dan sumber lain yang relevan seperti dari internet dan artikel di koran atau majalah untuk menyusunnya Bu.”

Coach                   :  “Jadi kalu boleh saya simpulkan, Pak Adi tidak menggunakan buku teks karena jumlahnya terbatas untuk dibagikan kepada siswa dan juga lebih nyaman dengan desain pembelajaran yang sudah Pak Adi susun. Lalu solusi apa yang terpikirkan oleh Pak Adi untuk mengatasi masalah ini?”

Coachee              : “Saya merasa perlu menemui Ibu Kepala Sekolah dan Bapak Pengawas untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti ini.”

 

RENCANA AKSI

Coach                   : “Nah. Lalu apa rencana yang akan Pak Adi laksanakan?”

Coachee              : “Pertama, saya akan menemui Ibu Kepala Sekolah dan menyampaikan permohonan maaf atas apa yang menjadi laporan Pengawas dalam supervisi minggu lalu. Saya juga akan menyampaikan bahwa buku teks di kelas saya memang tidak mencukupi jumlahnya dan mendiskusikan solusi atas kekurangan tersebut.”

Coach                   :  “Lalu terkait Bapak Pengawas, apa yang Pak Adi rencanakan?”

Coachee              : “Saya juga akan berusaha menemui beliau Pak. Saya akan meminta maaf atas sikap saya minggu lalu dan menjelaskan sebaik mungkin agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi.”

Coach                   :  “Oh, ya Bu. Untuk mengatasi permasalahan kekurangan buku teks di kelas, adakah solusi lain yang Pak Adi pikirkan?”

Coachee              : “Ada Bu. Saya akan berusaha mendesain pembelajaran berkelompok di kelas, sehingga buku teks dapat digunakan bersama-sama beberapa siswa dalam satu kelompok. Untuk belajar di rumah, saya juga akan mengirimkan buku teks elektronik kepada siswa sehingga dapat dipelajari melalui gawai yang anak-anak miliki.

Coach                   :  “Wah, bagus sekali Pak Adi. Sekarang bolehkah Pak Adi menceritakan kembali apa yang akan Pak Adi lakukan berikutnya?”

Coachee              :  “Saya akan berusaha menemui Ibu Kepala Sekolah dan Bapak Pengawas untuk konsultasi sekaligus klarifikasi. Selain itu saya akan mencoba mendesain pembelajaran berkelompok dan membagikan buku teks elektronik kepada siswa sebagai bahan belajar mereka di rumah.”

 


TANGGUNG JAWAB

Coach                   :  “Hebat!! Saya senang dengan capaian yang Pak Adi peroleh dari obrolan kita ini. Lalu apa komitmen Pak Adi untuk melaksanakan rencana Pak Adi tadi?”

Coachee              :  “Setelah ini, saya akan menemui Ibu Kepala Sekolah di ruangannya dan berkonsultasi dengan beliau Bu. Besok pagi saya akan coba membuat janji dengan Bapak Pengawas untuk menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan permasalahan yang terjadi. Semoga rencana saya dapat berjalan dengan baik ya Bu?”

Coach                   :  “Amin. Kemudian siapa yang dapat Pak Adi libatkan untuk membantu rencana tersebut?”

Coachee              :  “Saya akan meminta bantuan Pak Dwi untuk mendesain pembelajaran secara berkelompok Pak. Beliau sering sekali menerapkan pembelajaran kelompok di kelasnya dan terlihat anak-anak sangat senang mengikutinya.”

Coach                   :  “Alhamdulillah, Pak Adi hebat. Sudah berhasil menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.”

Coachee              :  “Alhamdulillah Bu. Terima kasih atas bantuannya.

Coach                   :  “Sama-sama Pak Adi.”



  


Berbagi dan berkolaborasi sangat diperlukan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) semoga dapat saling membangun antarpenulis. Hubungi saya di:085225074625 trisusanto@guru.sd.belajar.id

0 comments:

Posting Komentar

Profil

Foto saya
Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia
Saya, Tri Adi Susanto adalah seorang Kepala Sekolah di SD Negeri 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan