Forum Diskusi_Elaborasi Pemahaman
Dalam pembelajaran ini, mengelaborasi pemahaman mengenai Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara. Sebelum melakukan elaborasi pemahaman bersama instruktur, Calon Guru Penggerak (CGP) diminta untuk menuangkan berbagai pertanyaan mengenai materi Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara yang masih ingin digali lebih lanjut pada aktivitas ini.
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak dapat mendorong rasa keingintahuannya dalam bentuk pertanyaan mendalam untuk dibahas bersama Instruktur. Pertanyaan terkait dengan seberapa pentingkah pertanyaan tersebut bagi CGP dalam menguatkan pemahaman pada Modul 1.1 ini.
Pertanyaan yang saya ajukan mengenai bagaimanakah menerapkan dari semua pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang relevan dengan kondisi murid saat ini, seperti:
- Menuntun
- Kodrat anak
- Pendidikan yang berpihak pada anak
- Anak bukan tabula rasa
- Budi pekerti
- Pendidik diibaratkan sebagai seorang petani
yang praktis di sekolah?
Pada kegiatan ini selanjutnya dilakukan diskusi bersama instruktur mengenai pemikihan KHD dengan beberapa tahapan kegiatan sebagai berikut:
diskusi ruang virtual akan dipandu oleh Instruktur dengan tahapan sebagai berikut:
- Presentasi Materi (25’)
Instruktur mempresentasikan materi Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) selama 25 menit untuk memberikan penguatan pemahaman peserta terhadap pemikiran-pemikiran KHD. - Diskusi (20’)
Instruktur memberi penguatan terhadap pertanyaan-pertanyaan CGP. - Berbagi & Tanya Jawab (25’)
- CGP berbagi pengalaman praktik baik proses pembelajaran yang merefleksikan pemikiran filosofis Pendidikan KHD,
- CGP bertanya dan berdiskusi kepada Instruktur terkait pembelajaran yang diperoleh dalam ruang diskusi.
- Refleksi dan Umpan Balik (15’)
- Instruktur memberi umpan balik penguatan terhadap pemahaman CGP
- Refleksi pembelajaran dituliskan pada aplikasi yang disediakan oleh Instruktur (mentimeter/padlet/jamboard)
- Penutup (05’)
Instruktur menutup kegiatan pembelajaran Eksplorasi Konsep Refleksi Kritis Pemikiran KHD
Elaborasi Pemahaman - Kumpulan Pertanyaan
Sebagai persiapan untuk berdiskusi bersama instruktur,ada
beberapa hal yang perlu Anda laksanakan, yaitu menuliskan pertanyaan-pertanyaan
yang akan disampaikan kepada instruktur ketika pertemuan tatap maya dengan
instruktur
1
Setelah
memaknai konsep dalam materi di modul 1.1 ini, pertanyaan yang masih muncul di
benak saya adalah:
Respondent |
Response |
1. Bagaimana strategi untuk mengatasi hal-hal yang
negatif dari perubahan kodrat zaman? 2. Dalam kodrat zaman anak-anak dituntut mampu
mengikutinya, Bagaimana upaya pendidik untuk mengawal perubahan zaman
tersebut? |
|
Bagaimanakah cara membiasakan atau memfasilitasi anak
agar terbentuk karakter yang Baik berdasarkan kodrat alam dan kodrat zaman di
lingkungan sekolah dan tempat tinggal anak |
|
Bagaimanakah cara membiasakan atau memfasilitasi anak
agar terbentuk karakter yang Baik berdasarkan kodrat alam dan kodrat zaman di
lingkungan sekolah dan tempat tinggal anak |
|
Setiap anak mempunyai kodrat alam (lingkungan keluarga,
karakter, gaya belajar, kemampuan pengetahuan) yang berbeda-beda. Bagaimana cara dalam suatu
pembelajaran, guru bisa mengajarkan murid sesuai dengan kodrat alam anak yang
berbeda-beda? |
|
1.Pembelajaran selalu ditekankan pada murid ,murid dan
murid dalam hal ini seorang pendidik terkesan selalu mengalah tetapi tidaklah
kalah.Pertayaan saya seberapa dekat atau jauh yang seperti apa seorang pendidik
itu berhamba pada siswa ? 2.Sampai saat ini saya masih sering merasa belum
tercapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang saya sampaikan kepada siswa
.Faktor yang paling mendasar apa yang seharusnya saya gunakan agar materi
pelajaran yang saya sampaikan siswa cepat memahami dan akhirnya prestasi
siswa meningkat ? |
|
1.Pembelajaran selalu ditekankan pada murid ,murid dan
murid dalam hal ini seorang pendidik terkesan selalu mengalah tetapi tidaklah
kalah.Pertayaan saya seberapa dekat atau jauh yang seperti apa seorang
pendidik itu berhamba pada siswa ? 2.Sampai saat ini saya masih sering merasa belum
tercapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang saya sampaikan kepada siswa
.Faktor yang paling mendasar apa yang seharusnya saya gunakan agar materi
pelajaran yang saya sampaikan siswa cepat memahami dan akhirnya prestasi siswa
meningkat ? |
|
KHD memaknai pendidikan sebagai tuntunan terhadap
potensi anak sesuai kodrat alam dan kodrat zaman, lantas bagaimana strategi
kita dalam memberikan tuntunan terhadap potensi atau kelebihan dari setiap
anak yang berbeda? Apa yang harus kita lakukan agar kita bisa mengakomodasi
setiap potensi yang berbeda dari setiap anak? |
|
1. Langkah-langkah apakah yang paling bijak untuk
meminta pada rekan guru untuk bergerak bersama mewujudkan kurikulum merdeka
dapat tercapai dengan baik? 2. Pendekatan yang seperti apakah yang paling efisien,
sebagai seorang pemimpin yang akan diwujudkan dalam program guru penggerak
yang berorientasi pada anak atau peserta didik sedangkan pada diri peserta
didik itu sendiri yang mempunyai berbagai masalah seperti dari karakternya,
akademiknya serta pada keterampilan yang mereka miliki? |
|
Perkembangan zaman di era revolusi industri 4.0 dalam
ilmu pengetahuan sangat pesat dan serba canggih serta mudah di akses oleh
anak-anak dari usia dini sampai remaja. Banyaknya konten yang tidak sesuai
untuk anak-anak tapi sangat mudah di akses, membawa pengaruh dalam perilaku
anak. Bagaimanakah cara yang dapat diimplementasikan pada anak
untuk memberikan pemahaman tentang muatan pengetahuan yang sesuai untuk anak
dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dalam konteks budaya
yang ada di Indonesia? |
|
1. Bagaimana langkah sebagai kepala sekolah untuk
mengetahui karakteristik peserta didik secara menyeluruh, karena kepala
sekolah tidak suatu saat masuk kedalam kelas tidak seperti guru kelas? 2. Bagaimana langkah atau sikap yang harus dilakukan
sebagai kepala sekolah supaya kegiatan pendidikan guru penggerak yang kita
laksanakan mendapatkan dukungan sepenuhnya oleh rekan sejawat, sehingga bisa
menghasilkan perubahan secara maksimal? |
|
Menurut Ki Hajar Dewantara,pendidikan harusnya berpusat
kepada murid, artinya murid sebagai subjek bukan sebagai objek. Murid sendiri
yang aktif menemukan bakat dan minatnya serta potensi yang ada pada dirinya,
sedangkan guru sebagai fasilitator menuntun siswa untuk mengembangkan
bakatnya. Akan tetapi pada kenyataannya, ketika saya melakukan pembelajaran
di kelas, murid belum sepenuhnya mau untuk menjadi subjek mereka masih
tergantung pada guru. Mereka beranggapan bahwa penjelasan dari guru lebih
bisa dipahami dari pada mereka mencari sumber belajar yang lain. Berdasarkan
hal tersebut, saya ingin menanyakan bagaimana cara menyikapi hal tersebut ? |
|
Bagaimana menerapkan konsep " menghamba pada anak" dari
pemikiran KHD yang relevan dengan kondisi saat ini dimana anak tidak dapat
terkontrol sepenuhnya dalam penggunaan gadget dalam kegiatan sehari-hari? |
|
Bagaimana menerapkan konsep " menghamba pada anak" dari
pemikiran KHD yang relevan dengan kondisi saat ini dimana anak tidak dapat
terkontrol sepenuhnya dalam penggunaan gadget dalam kegiatan sehari-hari? |
|
Bagaimana menerapkan konsep " menghamba pada anak" dari
pemikiran KHD yang relevan dengan kondisi saat ini dimana anak tidak dapat
terkontrol sepenuhnya dalam penggunaan gadget dalam kegiatan sehari-hari? |
|
Bagaimana menerapkan konsep " menghamba pada anak" dari
pemikiran KHD yang relevan dengan kondisi saat ini dimana anak tidak dapat
terkontrol sepenuhnya dalam penggunaan gadget dalam kegiatan sehari-hari? |
|
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi?
dan bagaimana contoh penerapannya di kelas bawah di mana anak masih belum
semuanya memiliki kemandirian yang matang? |
|
Bagaimana cara menerapkan proses pembelajaran sesuai
pemikiran Ki Hajar Dewantara bagi siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda? |
|
Apa strategi yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan di
Indonesia saat ini? |
|
assalamualaikum warahmatullahi Setelah memaknai konsep dalam materi di modul 1.1 ini,
pertanyaan yang masih muncul di benak saya adalah: 1. Apa yang mendasari munculnya filosofi tentang sistem
among KHD? 2. Bagaimana sikap KHD ketika perjuangannya tsb
berbenturan dengan pemerintah Belanda kala itu dan tindakan apa yang beliau
ambil? |
|
Bagaimanakah menerapkan dari
semua pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang relevan dengan kondisi murid saat
ini, seperti:
yang praktis di sekolah? |
|
Pendidikan yang berpihak pada kepentingan anak, atau
berpusat pada anak. Bagaimanakah cara mengimplementasikannya, terkadang siswa
sendiri ketika melaksanakan pembelajaran banyak kehilangan fokus dan mereka
tidak mengetahui arah dalam proses pembelajaran.?? |
|
Bagaimana cara untuk kita sebagai guru penggerak dapat
mengibaskan filosofi-filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan rekan guru
yang ada di komunitas kami, dengan meyakini bahwa mengikuti program guru
penggerak memiliki banyak manfaat terutama untuk pendidik kedepan......? |
|
Bagaimana menjaga Konsistensi dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran berpusat pada murid? |
|
Bagaimana menjaga Konsistensi dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran berpusat pada murid? |
|
Setelah memaknai konsep dalam materi modul 1.1 ini ada
1 pertanyaan yang masih muncul dalam benak Saya, mengapa semangat anak-anak
didik pada masa zaman kolonial lebih tinggi dalam belajar dibandingkan zaman
sekarang ini, padahal zaman kolonial hampir dibilang tidak ada fasilitas,
sekarang fasilitas tercukupi malahan mereka malas untuk belajar? |
|
|
|
Apa yang dimaksud dengan pendidikan yang menghamba pada
anak dilihat dari segi pandang saya sebagai seorang pendidik? |
Apa saja pengalaman pembelajaran yg memcerminkan pemikiran
KHD?
Mengapa pendidikan harus memperhatikan kodrat alam dan
kodrat zaman?
0 comments:
Posting Komentar