Just another free Blogger theme

"Ajar ilmu saking kamardikaning ati" di BLOGNYA Mas Tri Adi Susanto CGP 08

KEGIATAN PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

  • Lokakarya
  • Pendampingan Individu

“PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL” DAN “PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI”

                                       

LATAR BELAKANG SITUASI YANG DIHADAPI

 Setiap anak lahir dengan keunikannya masing-masing. Seorang pendidik memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dengan cara terbaik yang sesuai untuk mereka. Dalam proses pembelajaran setiap anak didik di harapkan dapat memaksimalkan potensi mereka, mereka juga akan dapat belajar tentang berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting. Nilai-nilai tentang indahnya perbedaan, menghargai, makna baru dari kesuksesan, kekuatan diri, kesempatan yang setara, kemerdekaan belajar, dan berbagai nilai penting lainnya yang akan berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara lebih holistik/utuh.

Anak didik juga perlu mengembangkan aspek sosial dan emosionalnya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial-emosional berperan penting dalam keberhasilan akademik maupun kehidupan  seseorang.  Sebagai pendidik yang berinteraksi dengan murid dan orang dewasa di lingkungan sekolah, seorang pendidik seharusnya dapat menciptakan pembelajaran yang dapat mengesplore semua potensi anak didik dan juga mengembangakan aspek sosial – emosionalnya melalui perencanaan pembelajaran yang berpihak pada murid. Inilah yang menjadi latar belakang aksi nyata modul 2.2.

 

DESKRIPSI AKSI NYATA YANG SAYA LAKUKAN

Langkah pertama yang saya lakukan untuk memulai aksi saya ini adalah menerapkan di kelas dimana saya mengajar dengan memulai membuat RPP berdiferensiasi sebagai rencana pembelajaran saya dimana dalam RPP Berdiferensiasi saya tersebut saya membuat pemetaan terhadap peserta didik melalui kesiapan belajar siswa. Dalam RPP berdiferensiasi yang saya buat juga saya menerapkan teknik KSE di kelas saya. Saya memfasilitasi pembelajaran murid dengan melakukan teknik KSE misal menerapkan teknik STOP sebelum pembelajaran supaya murid dan guru berlatih konsentrasi diri. Langkah kedua adalah mensosialisaikan kepada rekan sekerja saya dalam komunitas praktisi yang sudah saya bentuk.

Saya juga menerapkan banyak teknik seperti Ungkapkan—tuliskan­—Ceritakan, dengan tujuan anak didik melakukan review atas apa yang telah mereka lakukan selama bekerjasama / berkolaborasi dengan teman satu kelompoknya. apersepsi, matching, menjawab pertanyaan, berdiskusi, presentasi, melihat hasil karya kelompok lain, mengadakan refleksi dan lain sebagainya. Selain itu saya juga menerapkan KSE untuk membuat bagan pernapasan manusia dengan minp mapping dengan tujuan mengidentifikasi dari kekuatan, minat, atau hal positif lain yang mereka miliki. Semua saya lakukan untuk meransang anak tertarik untuk belajar tanpa ada tekanan dan kebosanan.

 

 HASIL DARI AKSI NYATA YANG DILAKUKAN

Setelah melakukan pembelajaran berdiferensiasi dan menerapkan pembelajaran sosial dan emosional di kelas, peserta tampak lebih bersemangat belajar, semakin memahami potensi yang ada pada diri mereka Peserta didik juga semakin dapat mengatasi masalahnya dengan lebih tenang. Mereka sudah dapat mengendalikan diri dan mengelola emosi. Pserta didik lebih terbuka di dalam mengungkapkan perasaannya. Bahkan dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi peserta didik sangat menikmati proses pembelajaran. Saat di kelompokkan dengan teman – teman satu kelompok peserta didik saya tuntun sesuai dengan kesiapan belajar mereka masing – masing. Dan pada saat melakukan aksi nyata penerapan pembelajaran sosial dan emosional peserta didik tampak lebih aktif dalam menjawab pertanyaan. Pengalaman saya pengetahuan PSE ini membantu saya untuk menciptakan kelas yang kreatif dan semangat. Seperti halnya tujuan dari pendidikan adalah menjadikan anak menjadi well-being.

 

PEMBELAJARAN YANG SAYA DAPAT DARI PELAKSANAAN AKSI NYATA

Pembelajaran yang saya dapatkan dari pelaksanaan aksi nyata di modul ini,  saya dapat merasakan sangat terkelolanya peserta didik dalam melakukan prose pembelajaran. Peserta didik mulai mampu untuk mengelola kelas yang kreatif dan bersemangat, mau mendengar pendapat orang lain dan peserta didik melakukan proses pembelajar dengan sangat antusis. Saya dapat mengatakan seperti itu karena pengamatan dan hasil refleksi diakhir pembelajaran. Dengan penerapan RPP yang berdiferensiasi memudahkan saya merancang pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid. Hal yang menjadi kendala dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan penerapan pembelajaran sosial – emosional adalah pembelajaran yang masih dilakukan secara daring adalah kondisi sinyal Internet yang terkadang sangat menggagu proses pembelajaran dan juga masih ada beberapa siswa yang terlambat dalam mengikuti pembelajaran daring.

 

RENCANA PERBAIKAN KEDEPAN

Kedepannya yang perlu saya perbaiki adalah tetap menjalankan kesepakatan bersama yang sudah saya dan peserta didik sepakati bersama dan melakukan pendekatan kepada peserta didik yang masih terlambat mengikuti proses pembelajaran. Untuk kendala jaringan yang tidak stabil saya akan tetap berkordinasi dengan orang tua peserta didik melalui wali kelas. Dalam pembelajaran selanjutnya akan diupayakan semua murid dapat hadir di kelas online. Akan saya usahakan juga untuk merancang RPP berdiferensiasi dan yang mengandung teknik KSE secara maksimal. Serta penerapan teknik STOP akan diusahakan untuk dilakukan setiap pembelajaran. 




0 comments:

Posting Komentar

Profil

Foto saya
Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia
Saya, Tri Adi Susanto adalah seorang Kepala Sekolah di SD Negeri 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan