LK 1.1a3 . Mulai dari Diri-moda: Mandiri
REFLEKTIF
KRITIS
1. 1. Apa yang ada Anda ketahui tentang
pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran?
Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh pendidikan
Indonesia yang memiliki pemikiran dan pandangan yang sangat berpengaruh dalam
dunia pendidikan. Terdapat tiga hal penting dari Ki Hajar Dewantara terkait
pendidikan dan pengajaran, yaitu: Ing Ngarso Sun Tulodho, yang berarti di depan
(pimpinan) harus memberi teladan. Ing Madyo Mangun Karso, yang bermakna di
tengah memberi bimbingan. Tut Wuri Handayani, yang mengandung arti di belakang
memberi dorongan.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan dan pengajaran
harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia, menuju ke
arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir. Pendidikan bukan hanya
ditujukan bagi individu pembelajar, namun juga kodrat dirinya sebagai bagian
integral komunitasnya. Aspek sosial merupakan aspek penting yang menjadi bagian
pembentuk sekaligus menjadi tujuan pendidikan itu sendiri.
Pengajaran sendiri merupakan bagian dari pendidikan. Pengajaran
merupakan segala proses pendidikan dalam memberi ilmu yang bermanfaat bagi kecakapan hidup anak secara lahir
dan batin. Adapun Pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat
yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Mendidik anak itu sama dengan mendidik masyarakat
karena anak itu bagian dari masyarakat. Mendidik anak berarti mempersiapkan
masa depan anak untuk berkehidupan lebih baik, demikian pula dengan mendidik
masyarakat berarti mendidik bangsa ( Dewantara I, 2004). Menurut KHD (2009),
“pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk
segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”
2. Apa relevansi pemikiran KHD dengan
konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda
secara khusus?
Saat
ini, pemikiran Ki Hajar Dewantara masih sangat relevan untuk diterapkan dalam
pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang berlandaskan dari pemikiran Ki Hajar Dewantara berupaya untuk
menumbuhkan budi pekerti, pikiran dan tubuh anak, dalam rangka kesempurnaan
hidup dan keselarasan dengan dunia mereka.
Selain
itu, pemikiran Ki Hajar Dewantara tetap relevan karena menekankan pada pentingnya
pendidikan yang berbasis kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia
Menurutnya, pendidikan bukan hanya ditujukan bagi individu pembelajar, namun
demikian juga bagi kodrat dirinya sebagai bagian integral komunitasnya. Menurut
pemikirannya, saspek sosial adalah aspek penting yang menjadi bagian pembentuk
dan menjadi tujuan pendidikan itu sendiri.
Sebagai
seorang pendidik tentulah harus mengembangkan seluruh potensi peserta didik.
Potensi ini dapat berkembang jika guru mengetahui strategi yang tepat dalam
menanganinya. Dalam penerapan pemikiran KHD di sekolah tempat saya mengajar
tentunya selalu memberi kebebasan kepada anak untuk mengikuti kegiatan
pengembangan non akademik seperti ekstrakurikuler. Mereka dapat memilih yang
mereka sukai sesuai dengan bakat dan minat masing-masing anak. Adapun beberapa
ekstrakurikuler di sekolah saya yaitu Pramuka (wajib), Seni dan Olahraga
(Pencak Silat). Harapannya anak dapat mengembangkan bakat dan minat serta
potensi untuk menggapai cita-cita mereka di masa mendatang.
3. Apakah Anda merasa
sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan
aktivitas sebagai guru?
Menurut
hemat saya sebagai seorang guru mulai awal diangkat sampai dengan sekarang ini
telah menerapkan pemikiran dari KHD, namun dengan berbagai keterbatasan yang
saya miliki. Dalam menjalankan tugas saya juga diberi kebebasan untuk menyusun
bahan ajar dan menggunakan berbagai sumber belajar. Saya juga memberi kebebasan
kepada siswa untuk menggunakan bahan ajar yang dipakai dalam pembelajaran di
samping juga memberi kebebasan kepada siswa agar menggunakan multi sumber
belajar, baik sumber belajar digital maupun non digital atau sumber belajar
langsung dari lingkungan. Pembelajaran berdifenrensiasi juga sudah saya
terapkan terutama dalam layanan bagi siswa yang membutuhkan bimbingan karena
keterbatasan mereka yang kurang dapat menyesuaikan.
HARAPAN DAN EKSPEKTASI
- Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
Saya memiliki harapan
yaitu setelah mempelajari modul ini memiliki kemampuan untuk berubah menjadi
lebih baik. Selain itu juga dapat memberikan layanan pendidikan kepada peserta
didik dan sekolah dari yang kurang optimal menjadi lebih optimal.
2.
Apa saja harapan yang ingin Anda
lihat pada murid Anda setelah mempelajari modul ini?
Setelah mempelajari modul
ini harapan kepada peserta didik yaitu tumbuhnya budi pekerti, watak atau
karakter yang baik serta mereka dapat mengalami kebahagiaan dan kememerdekaan
dalam belajar.
Harapan saya, dalam modul ini terdapat berbagai materi
dengan berbagai contoh kegiatan yang dapat digunakan untuk diadopsi dalam
pembelajaran yang tentunya mencerminkan pemikiran dari Ki Hajar Dewantara.
0 comments:
Posting Komentar