Just another free Blogger theme

"Ajar ilmu saking kamardikaning ati" di BLOGNYA Mas Tri Adi Susanto CGP 08

KEGIATAN PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

  • Lokakarya
  • Pendampingan Individu

Selasa, 26 September 2023

2.3.a.9. Aksi Nyata - Modul 2.3

Due: Monday, 6 November 2023, 11:59 PM
Durasi : 4  JP (180 menit)

Moda : Tugas Mandiri 

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP mempraktikkan  rangkaian supervisi akademik dalam pembelajaran dengan menggunakan paradigma berpikir coaching dan melakukan refleksi terhadap praktik supervisi akademik tersebut.

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

CGP telah sampai pada bagian akhir dari pembelajaran pada modul coaching ini.  Pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERDEKA, Bapak/Ibu CGP akan melakukan rangkaian supervisi klinis dan percakapannya dengan paradigma berpikir coaching secara langsung dengan rekan sejawat. Rangkaian supervisi klinis ini terdiri dari kegiatan perencanaan sebelum observasi (pra-observasi), observasi dan pasca observasi berupa praktik percakapan coaching yang memberdayakan.

Instruksi Penugasan

Praktik rangkaian supervisi klinis dengan percakapan coaching ini akan dilaksanakan di komunitas sekolah masing-masing CGP dengan rekan sejawat yang dihadiri pengajar praktik pada sesi pasca observasi di Pendampingan Individu 5. Berikut adalah panduan untuk persiapan  aksi nyata:

  1. CGP akan melakukan praktik dengan rekan sejawat. CGP akan menjadi supervisor dan satu rekan sejawat menjadi guru yang akan diobservasi. Rekamlah kegiatan tersebut sebagai bukti pelaksanaan aksi nyata modul 2.3 ini, kemudian unggah ke kanal YouTube dan PMM Anda (pada menu Bukti Karya).
  2. CGP akan melakukan pra-observasi berupa percakapan mengenai bagian dari pembelajaran yang akan menjadi fokus pengembangan. Bagian ini direkam sebagai bahan pendukung penilaian dan refleksi CGP. Hasil rekaman diberikan kepada Pengajar Praktik.
  3. CGP melakukan observasi pembelajaran di kelas rekan sejawat. CGP membuat catatan lembar observasi sebagai data yang akan digunakan pada pasca observasi.
  4. Setelah mendapatkan data hasil supervisi, CGP akan melakukan sesi percakapan pasca observasi dengan dihadiri oleh Pengajar Praktik. Pada sesi ini, CGP mempraktikkan pemberian umpan balik berbasis coaching dan percakapan coaching (refleksi dan kalibrasi). Percakapan perencanaan juga dihadirkan sebagai bentuk perencanaan pengembangan diri guru kedepannya.
  5. Unggahlah dokumen yang digunakan pada kegiatan Aksi Nyata ini pada laman LMS untuk memperoleh umpan balik dari fasilitator sebelum Anda mempraktikan coaching pada kegiatan PI5, yang meliputi:
    Unduh format dokumen: klik disini
    • Lembar Catatan Percakapan Pra-Observasi Kelas
    • Lembar Catatan Percakapan Pelaksanaan Observasi Kelas
    • Lembar Catatan Percakapan Pasca-Observasi Kelas
    • Lembar Rencana Pengembangan Diri
    • Lembar Refleksi Diri Latihan Coaching
    • Tautan Youtube (video aksi nyata)
    • Screenshoot (tangkapan layar) bukti Anda telah menambahkan video tersebut ke PMM Anda (pada menu Bukti Karya) sesuai petunjuk di bawah.


2.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.3

Due: Tuesday, 5 September 2023, 11:59 PM

Durasi : 4 JP (180 menit)
Moda: Praktek Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan praktik coaching dengan CGP lain untuk membantu mengembangkan area kompetensi coaching pada konteks pembelajaran atau keseharian CGP

Ibu/Bapak calon guru penggerak,

Saat ini Anda sudah pada langkah demonstrasi kontekstual, yaitu saatnya Anda berlatih mempraktikkan percakapan coaching secara triad (3 orang) yang terdiri dari 3 (tiga) siklus. Praktik percakapan ini menggunakan alur supervisi akademik untuk pengembangan kompetensi coaching. Tujuan dari praktik ini adalah untuk melihat, bagaimana seorang CGP bisa mengembangkan kompetensi coachingnya ketika menjadi coach. Simak gambar-gambar berikut beserta penjelasannya untuk membantu Anda memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan.

Tahap 1

  1. Supervisor (CGP A) melakukan percakapan pra supervisi, melakukan supervisi, dan pasca-supervisi kepada supevisee/coach (CGP B).
  2. Supervisor (CGP A) akan melakukan percakapan pra supervisi mengenai kompetensi inti coaching (presence, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot) kepada coach dengan menggunakan Tabel 5. Rubrik Penilaian Sesi Ruang Kolaborasi sebagai acuan. Contoh pertanyaan yang dapat diajukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.
    • Bapak/Ibu ingin saya membantu mengembangkan kompetensi yang mana?
    • Bagian mana yang nanti Bapak/Ibu inginkan untuk saya amati?
    • Bagaimana penilaian Bapak/Ibu sendiri terhadap apa yang akan kita kembangkan ini?
    • Apa harapan dari observasi yang akan kita lakukan bersama ini?
  3. Supervisor (CGP A) melakukan observasi terhadap proses percakapan coaching yang dilakukan antara supervisee/coach (CGP B) dan coachee (CGP C), serta mencatat hal-hal yang diamati.

Tahap 2

  1. Coach (CGP B) melakukan percakapan coaching kepada coachee (CGP C).
  2. Dalam melakukan percakapan coaching, Coach (CGP B) dapat menjadikan TIRTA, RASA, dan kompetensi coaching sebagai acuan, sementara coachee (CGP C) dapat menyampaikan topik terkait target pribadi.
Tahap 3

  1. Supervisor (CGP A) melakukan percakapan pasca-supervisi dengan memberikan umpan balik berbasis coaching kepada supevisee/coach (CGP B) berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai pengembangan kompetensi coaching berdasarkan data sesuai hasil pengamatan. Supervisor dapat mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut.
    • “Bagaimana Bapak/Ibu menilai sendiri performa dalam kompetensi tadi?” 
    • “Apa yang membuat Bapak/Ibu menilai demikian?” 
    • ”Boleh saya menyampaikan hasil pengamatan saya?”
    • “Saya mengamati tadi pada saat….. Bapak/Ibu melakukan…. Itu sudah sesuai dari/lebih tinggi dari standar yang kita rujuk.”
    • “Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mendengar ini?”
    • Lanjutkan dengan pengamatan yang belum sesuai. Katakan, “Namun demikian, saya juga melihat hal-hal yang masih bisa dikembangkan. Misalnya tadi saat... saya mengamati Bapak/Ibu melakukan …………., yang sebetulnya kalau merujuk ke standar seharusnya…. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu?”
    • Ajak membicarakan rencana tindakan untuk selanjutnya. 
    • Tanyakan lebih lanjut, ”Dari diskusi kita ini, apa yang sudah terbayang akan Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan lagi performa di area ini?” (Bisa dilanjutkan dengan kapan, di mana, siapa yang bisa bantu)
    • Lalu sampaikan bagaimana hasil pengamatan tersebut dicatatkan ke dalam form Supervisi Akademik
    • Sebagai penutup, minta supervisee menyatakan apa yang ia dapat dari proses ini.
  2. Setelah siklus 1 praktik supervisi akademik selesai, CGP berganti peran dan melakukan rangkaian praktik supervisi akademik mengikuti ketiga tahap tsb untuk siklus kedua sampai siklus ketiga. Pergantian peran masing-masing CGP dapat digambarkan sebagai berikut.
  3. Rangkaian percakapan coaching ini direkam. Rekaman yang akan diunggah adalah rekaman saat CGP berperan sebagai Supervisor/pengamat karena CGP akan dinilai saat berperan sebagai Supervisor. 
  4. Fasilitator akan menilai rekaman dengan menggunakan “Rubrik Penilaian Sesi Demonstrasi Kontekstual.” Fasilitator menilai CGP yang berperan sebagai Supervisor.

 Instruksi penugasan

  1. Sediakan media perekam video Anda. Media dapat menggunakan telepon seluler (handphone) Anda ataupun media lainnya.
  2. Pastikan Anda dan Coachee menyediakan waktu secara khusus selama 20-30 menit untuk praktek coaching ini. Coachee perlu diberi tahu bahwa sesi coaching ini akan direkam untuk keperluan program dan hanya akan didengar oleh fasilitator.
  3. Setelah selesai melakukan praktek coaching, periksa rekaman Anda dan berikan nama file seperti berikut: Nama Lengkap-CGP Angkatan - Sekolah Asal
    Contoh: Shirley Puspitawati-CGP Angkatan 1-SMA Asih
  4. Unggah file rekaman video yang sudah diberi nama ke youtube akun Anda dengan setting unlisted.
  5. Kirimkan tautan video yang telah diunggah di youtube Anda sesuai petunjuk bawah ini.

Praktik Demonstrasi Kontekstual Modul 2.3:


"Selamat berkarya, Salam dan Bahagia"



 2.3.a.5.1. Ruang Kolaborasi Modul 2.3 - Sesi Praktik

Selasa, 29 Agustus 2023

Durasi:  2 JP
Moda: Praktik (Vicon)

Tujuan Pembelajaran KhususCGP dapat mempraktikkan alur percakapan coaching TIRTA dan melakukan refleksi terhadap praktik percakapan coaching yang telah dilakukan dengan sesama rekan CGP

Ibu/Bapak calon guru penggerak,

Setelah Anda berlatih dengan rekan Anda, sekarang saatnya untuk mempraktikkan percakapan coaching dan memberikan refleksi mengenai praktik percakapan coaching yang telah dilakukan di dalam kelompok bersama fasilitator. Pastikan Anda sudah berlatih dengan baik. Praktik percakapan coaching ini akan diamati oleh sesama CGP lainnya dan fasilitator. Harapannya, setelah masing-masing pasangan CGP mempraktikkan percakapan coaching dan memberikan refleksinya masing-masing, CGP lain dan fasilitator dapat memberikan umpan balik berdasarkan data dan refleksi mengenai praktik CGP tersebut. Praktik ini juga akan dinilai oleh fasilitator dengan menggunakan rubrik penilaian.

Ruang Kolaborasi Modul 2.3 (Coaching Untuk Supervisi Akademik)
Sesi 2 ( Praktik Coaching) Selasa, 29 Agustus 2023
Kelas B : Pukul 12.30 - 14.00
Kelas A : Pukul 15.30 - 17.00

Untuk Praktik coaching dalam kelompok klik link breakout room sesuai kelompok yang telah dibuat oleh fasilitator.




 

2.3.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 2.3 - Sesi Latihan

Senin, 28 Agustus 2023

Durasi:  4 JP
Moda: Kerja kelompok (sesi latihan)

Tujuan Pembelajaran KhususCGP dapat membentuk komunitas praktisi dengan sesama CGP untuk berlatih melakukan praktik percakapan coaching dengan alur TIRTA.

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, 

Anda tentunya sudah memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan, komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar coaching, Percakapan coaching dengan alur TIRTA dan supervisi akademik yang menggunakan paradigma berpikir coaching baik melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk  komunitas praktisi secara daring.

Pada sesi latihan ini, Anda akan bekerjasama dengan satu CGP lainnya untuk berlatih percakapan coaching dengan alur TIRTA dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Secara bergantian, sepasang CGP akan berlatih percakapan coaching dengan model TIRTA baik sebagai coach maupun sebagai coachee. Pada sesi 1, CGP X akan menjadi coach bagi CGP Y. Berikutnya, CGP Y akan menjadi coach bagi CGP X.
  2. Topik atau hal yang akan dijadikan bahan percakapan coaching bisa merupakan situasi sehari-hari baik sebagai seorang guru maupun pribadi. Bahkan, bisa merupakan topik yang sangat sederhana.
  3. Pastikan langkah-langkah dalam percakapan coaching alur TIRTA dalam berlatih percakapan coaching dipraktikkan dengan baik
  4. Setelah bergantian berlatih mempraktikkan percakapan coaching, setiap CGP akan memberikan refleksinya masing-masing dengan format refleksi yang disediakan.

     

Ruang Kolaborasi Modul 2.3 (Coaching Untuk Supervisi Akademik)
Sesi 1 (Latihan Coaching) Senin, 28 Agustus 2023
Kelas A : Pukul 12.00 - 15.00
Kelas B : Pukul 15.30 - 18.30



Untuk Latihan coaching dalam kelompok klik link breakout room sesuai kelompok yang telah dibuat oleh fasilitator.

PEMBUKA

Coachee              :  “Assalamualaikum Bu Tri Wahyu Ningsih”

Coach                   : “Wa’alaikum salam Pak Adi.

Coachee              :  “Bagaimana kabarnya hari ini? Sehat?

Coach                   : “Alhamdulillah sehat. Oh ya Pak Adi, saya perhatikan beberapa hari belakangan ini Pak Adi sering terlihat melamun dan murung Pak. Ada apa dengan Pak Adi?

Coachee              : “Iya Bu, saya punya masalah yang mengganggu pikiran saya seminggu terakhir ini.”

Coach                   :  “Oh. Seperti itu ya Pak? Apakah Pak Adi bersedia menceritakan masalah yang dialami kepada saya?

Coachee              :  “Wah. Iya Bu, saya memang butuh teman bercerita saat ini dan mungkin Bu Tri Wahyu Ningsih bisa membantu saya menyelesaikan masalah yang saya hadapi.”

Coach                   :  “Dengan senang hati Pak Adi! Mari kita ngobrol di saung depan ruang guru sana. Sambil ngadem kita bisa ngobrol dan mencari solusi terbaik dari masalah yang Pak Adi hadapi”

 

Setelah duduk di saung depan ruang guru:

TUJUAN UMUM

Coach                   : “Nah sekarang, apa yang bisa saya bantu dan apa yang ingin Pak Adi hasilkan dari obrolan kita siang ini?”

Coachee              :  “Saya ingin mendapatkan solusi dari permasalahan yang saya alami Bu. Sampai saat ini saya masih bingung harus bertindak seperti apa.”

Coach                   :  “Baik, sekarang coba Pak Adi ceritakan apa yang menjadi sumber kegelisahan Bapak seminggu terakhir ini?”

Coachee              :  “Begini Bu. Saya merasa malu sekaligus merasa bersalah atas laporan yang disampaikan Pengawas kepada Ibu Kepala Sekolah.”

 

IDENTIFIKASI

Coach                   :  “Apa yang menyebabkan Pak Adi malu dan merasa bersalah dari laporan tersebut?

Coachee              :  “Jadi begini Bu Tri Wahyu Ningsih. Akhir minggu kemarin, saya dipanggil Ibu Kepala Sekolah untuk menghadap dan beliau menyampaikan bahwa Pengawas yang melakukan supervisi pada hari Kamis lalu merasa keberatan karena saya tidak menggunakan buku teks ketika mengajar.”

Coach                   : “Lalu, adakah hal lain yang disampaikan Ibu Kepala Sekolah?”

Coachee              :  “Ada Bu. Bapak Pengawas merasa tersinggung dengan jawaban saya ketika beliau mengingatkan terkait penggunaan buku teks dalam pembelajaran.”

Coach                   :  “Ketika ditegur, Pak Adi berkata bagaimana?”

Coachee              :  “Saya hanya berkata, walaupun tidak menggunakan buku teks, saya tetap mengacu pada kurikulum dengan menggunakan materi dari sumber-sumber lain.”

Coach                   : “Oh, begitu. Kalau boleh, coba Pak Adi jelaskan bagaimana pelaksanaan pembelajaran di kelas Pak Adi.”

Coachee              :  “Baik Bu. Jujur, saya memang jarang menggunakan buku teks karena jumlahnya tidak mencukupi jika dibagikan ke semua siswa. Saya lebih sering menggunakan modul ajar, rangkuman materi yang saya buat dalam bentuk powerpoint, dan juga LKPD untuk mendukung proses pembelajaran. Saya merasa lebih nyaman juga untuk menggunakan itu semua dibandingkan buku teks karena saya sudah mendesain pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar siswa di kelas saya.”

 

Coach                   :  “Lalu, bersumber dari manakah modul ajar, rangkuman, dan juga LKPD yang Pak Adi buat?”

Coachee              :  “Saya memadukan antara buku teks dan sumber lain yang relevan seperti dari internet dan artikel di koran atau majalah untuk menyusunnya Bu.”

Coach                   :  “Jadi kalu boleh saya simpulkan, Pak Adi tidak menggunakan buku teks karena jumlahnya terbatas untuk dibagikan kepada siswa dan juga lebih nyaman dengan desain pembelajaran yang sudah Pak Adi susun. Lalu solusi apa yang terpikirkan oleh Pak Adi untuk mengatasi masalah ini?”

Coachee              : “Saya merasa perlu menemui Ibu Kepala Sekolah dan Bapak Pengawas untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti ini.”

 

RENCANA AKSI

Coach                   : “Nah. Lalu apa rencana yang akan Pak Adi laksanakan?”

Coachee              : “Pertama, saya akan menemui Ibu Kepala Sekolah dan menyampaikan permohonan maaf atas apa yang menjadi laporan Pengawas dalam supervisi minggu lalu. Saya juga akan menyampaikan bahwa buku teks di kelas saya memang tidak mencukupi jumlahnya dan mendiskusikan solusi atas kekurangan tersebut.”

Coach                   :  “Lalu terkait Bapak Pengawas, apa yang Pak Adi rencanakan?”

Coachee              : “Saya juga akan berusaha menemui beliau Pak. Saya akan meminta maaf atas sikap saya minggu lalu dan menjelaskan sebaik mungkin agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi.”

Coach                   :  “Oh, ya Bu. Untuk mengatasi permasalahan kekurangan buku teks di kelas, adakah solusi lain yang Pak Adi pikirkan?”

Coachee              : “Ada Bu. Saya akan berusaha mendesain pembelajaran berkelompok di kelas, sehingga buku teks dapat digunakan bersama-sama beberapa siswa dalam satu kelompok. Untuk belajar di rumah, saya juga akan mengirimkan buku teks elektronik kepada siswa sehingga dapat dipelajari melalui gawai yang anak-anak miliki.

Coach                   :  “Wah, bagus sekali Pak Adi. Sekarang bolehkah Pak Adi menceritakan kembali apa yang akan Pak Adi lakukan berikutnya?”

Coachee              :  “Saya akan berusaha menemui Ibu Kepala Sekolah dan Bapak Pengawas untuk konsultasi sekaligus klarifikasi. Selain itu saya akan mencoba mendesain pembelajaran berkelompok dan membagikan buku teks elektronik kepada siswa sebagai bahan belajar mereka di rumah.”

 


TANGGUNG JAWAB

Coach                   :  “Hebat!! Saya senang dengan capaian yang Pak Adi peroleh dari obrolan kita ini. Lalu apa komitmen Pak Adi untuk melaksanakan rencana Pak Adi tadi?”

Coachee              :  “Setelah ini, saya akan menemui Ibu Kepala Sekolah di ruangannya dan berkonsultasi dengan beliau Bu. Besok pagi saya akan coba membuat janji dengan Bapak Pengawas untuk menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan permasalahan yang terjadi. Semoga rencana saya dapat berjalan dengan baik ya Bu?”

Coach                   :  “Amin. Kemudian siapa yang dapat Pak Adi libatkan untuk membantu rencana tersebut?”

Coachee              :  “Saya akan meminta bantuan Pak Dwi untuk mendesain pembelajaran secara berkelompok Pak. Beliau sering sekali menerapkan pembelajaran kelompok di kelasnya dan terlihat anak-anak sangat senang mengikutinya.”

Coach                   :  “Alhamdulillah, Pak Adi hebat. Sudah berhasil menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.”

Coachee              :  “Alhamdulillah Bu. Terima kasih atas bantuannya.

Coach                   :  “Sama-sama Pak Adi.”



  

Profil

Foto saya
Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia
Saya, Tri Adi Susanto adalah seorang Kepala Sekolah di SD Negeri 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan